Casa NC-212 Serie 200

Casa NC-212 Serie 200

Senin, 17 Desember 2012

Psikologi Sosial



Psikologi berasal dari  bahasa Yunani, dari kata :
Psyche : Jiwa.
 Logos  : Ilmu.

 Ilmu Jiwa / segala sesuatu yang ada kaitannya dengan kejiwaan Manusia, merupakan terjemahan belaka dari istilah Psikologi.

Ilmu jiwa digunakan dalam arti yang luas dari pada istilah  Psikologi.

Ilmu jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, serta khayalan dan spekulasi mengenai jiwa.

Psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat-syarat seperti yang dimufakati para sarjana Psikologi pada saat ini. 

Istilah Psikologi menunjukkan pada ilmu pengetahuan yang sekaligus bercorak ilmu rohaniah, ilmu eksata, dan ilmu sosial jaman modern.

Sedangkan Psikologi sosial, menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti  situasi kelompok,  situasi masa,  dsb.

Obyek dari Psikologi adalah manusia yang dipengaruhi oleh alam sekitarnya, dimana manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, karena sejak lahir ia membutuhkan pergaulan dengan orang lain  untuk memenuhi kebutuhan biologis, makan, minum, maupun kebutuhan lain.

1. Beberapa Pandangan Filsuf.

    a. Plato.
               Pendapat para filsuf utama mengenai jiwa manusia pada jaman itu (+ 400 tahun SM) berpendapat bahwa jiwa manusia itu terbagi atas dua bagian :
1) Jiwa rohaniah.
2) Jiwa badaniah

         Jiwa rohaniah tidak pernah akan mati dan berasal dari dunia abadi, sedangkan jiwa badaniah akan gugur bersama-sama dengan raga manusia.

        Jiwa rohaniah berpokok kepada RASIO dan LOGIKA manusia, dan merupakan jiwa yang tertinggi.

        Jiwa badaniah berpokok kepada KEMAUAN dan NAFSU PERASAAN.

      Kemauan jiwa badaniah berusaha untuk mentaati rasio kecerdasan, sedangkan nafsu perasaan merupakan jiwa badaniah yang senantiasa melawan ketentuan-ketentuan dari rasio kecerdasan manusia.

      Dengan demikian, maka jiwa manusia mempunyai 3 (tiga) macam daya/kemampuan, yaitu :
      1) Kecerdasan.
      2) Kemauan.
      3) Nafsu daya perasaan.

      Setiap kemampuan melahirkan Kebajikan-kebajikan yang khas yaitu :
      1) Kecerdasan ialah budi.
      2) Kemauan ialah keberanian.
      3) Perasaan/nafsu ialah kesederhanaan.


b. Aristoteles.
      Ilmu jiwa adalah ilmu mengenai gejala-gejala hidup, sehingga setiap makhluk yang hidup itu sebenarnya mempunyai jiwa.

      Terdapat 3 (tiga) taraf tingkatan macam jiwa :
      1) Taraf paling rendah dimiliki oleh jiwa
            tumbuh-tumbuhan  (jiwa vegetatif).
      2) Selanjutnya terdapatlah jiwa hewan atau
           (jiwa sensitif).
      3) Dan akhirnya terdapatlah jiwa manusia
           atau (jiwa Intelektif).
       yang mempunyai taraf kehidupan yang
       tinggi.


       Pembagian taraf didasarkan atas taraf daya kemampuan masing-masing jiwa yang meliputi :

Jiwa vegetatif yang terendah itu hanya berkemampuan :
      1) Memperoleh dan mencernakkan makanan.
      2) Berkembang biak.

Jiwa sensitif,  disamping kemampuan yang dimiliki jiwa vegetatif, dengan khusus berkemampuan :
      1) Bernafsu/perasaan.
      2) Dapat bergerak dari tempatnya.
      3) Dapat mengamati.

Jiwa manusia/jiwa intelek, selain dari yang tertera diatas (kemampuan jiwa-jiwa lainnya tadi) mempunyai daya kemampuan yang khas baginya, yaitu :
      1) Ia bekecerdasan.
      2) Ia berkemauan.
Mempunyai rasio kecerdasan dan kemauan itulah yang menjadi kemampuan-kemampuan yang khas dari jiwa manusia.

c. Descartes.
      Seorang Filsuf Kenamaan lainnya berpendapat bahwa: Ilmu Jiwa adalah Ilmu pengetahuan mengenaiGejala-gejala Pemikiran / Gejala-gejala kesadaran manusia.

      Psikologi memahami jiwa dan raga manusia secara keseluruhan.

      Setiap kegiatan Psikis disertai pula okleh kegiatan fisik/ Fisiologi.

      Hubungan jiwa dan raga yang begitu eratnya, sehingga tekanan jiwa yang kuat, dapat mempengaruhi kesehatan badan, penyakit Psyhogeenkl;.

d. John Locke.
      Seorang filsuf lainnya yang pendapatnya cukup penting dalam perkembangan ilmu jiwa.

      John Locke (1632-1704) orang  Inggris yang menjadi pendahulu dari aliran ilmu jiwa Filsafat yang disebut aliran Aliran: Ilmu jiwa Asosiasi.
      Asosiasi dalam ilmu jiwa berarti gabungan/hubungan antara antara dua atau lebih tanggapan, ingatan yang sedemikian erat, sehingga apabila kita pikirkan tanggapan yang satu, maka dengan sendirinya timbul pikiran tanggapan kedua, yang terasosiasi pada tanggapan pertama.

John Locke berpendapat :
      1) Semua pengetahuan, tanggapan dan
           Perasaan karena pengalaman melalui alat
           Inderanya.
      2) Susunan gejala-gejala jiwa manusia, pada
           akhirnya terdiri atau unsur-unsur
           pengalaman sederhana yang mengga-
           bung kan diri menjadi gejala-gejala jiwa
           yang lebih kuat.


2. Hakekat Psikologi Sosial.


 
      Pada Hakekatnya Psikologi Sosial adalah cabang dari ilmu pengetahuan tentang Psikologi.

Psikologi dapat digolongkan menjadi dua  :
     a. Psikologi  Umum.
        Yaitu menguraikan dan menyelidiki
         kegiatan-kegiatan Psikis pada umumnya
         dari manusia biasa yang normal, termasuk
         kegiatan-kegiatan pengamatan, inteligensi,
         perasaan, kehendak, motif-motif, dan
         seterusnya.
         Psikologi Umum mencari dalil-dalil umum.
         Dari kegiatan tersebut, akan melahirkan
         teori-teori Psikologi.

     b. Psikologi  Khusus.
         Yaitu menguraikan dan menyelidiki segi-
          segi khusus dari kegiatan psikis manusia.
          Segi segi khusus itubermacam-macam,
          antara lain :

          1) Psikologi Perkembangan (Genetis).
              Psikologi ini menguraikan tentang
              perkembangan kegiatan psiko
              manusia sejak kecil hingga dewasa.
              Psikologi perkembangan  terbagi dalam :
            a) Psikologi  Anak.
             b) Psikologi  Remaja.
             c) Psikologi  Dewasa/ umum.
             d) Psikologi Orang tua. 
         2) Psikologi Kepribadian .
             Psikologi ini menguraikan tentang
             struktur kepribadian manusia sebagai
             suatu keseluruhan, serta mengenai
             jenis/tipe kepribadian.

         3) Psikologi Sosial.
             Psikologi ini menguraikan tentang
             kegiatan-kegiatan manusia dalam
             hubungannya dengan situasi-situasi
             sosial, seperti situasi kelompok , situasi
             massa dan sebagainya.



         4) Psikologi Pendidikan.
             Psikologi ini menguraikan dan menyeli-
             diki kegiatan-kegiatan manusia dalam
             situasi pendidikan.

        5) Psikologi Diferensial dan Psikologi
            Diagnostik.

            Psikologi ini menguraikan tentang
            perbedaan-perbedaan antar individu
            dalam kecakapan, intelegensi, ciri-ciri
            kepribadian lainnya.

       6) Psiko Patologi.
           Psikologi ini menguraikan tentang
           kegiatan manusia yang berjiwa abnormal.
           Psikologi Khusus ini sebenarnya masih
           berkembang terus menerus dan dapat
           ditambah lagi seperti Psikologi Kriminal
           dan sebagainya.


3. Metode Psikologi Sosial.
      Untuk mempelajari metode Psikologi Sosial tidak begitu sulit. Karena metode yang digunakan pada dasarnya sama dengan metode-metode Psikologi.

      Pada ilmu jiwa sosial dewasa ini digunakan metode empiris yang masing-masing memenuhi syarat objektivitas, ketelitian dan kepastian.

      Psikologi sosial selain menggunakan metode-metode psikologi, juga menggunakan metode-metode sosiologi tertentu.

Beberapa metode yang biasa digunakan dalam Psikologi Sosial sebagai berikut :

a. Metode Eksperimen.    
    Wilhelm Wundt, yang pertamakali memakai
    dan mendasarkan metode ini untuk Psikologi
    secara ilmiah, menetapkan beberapa syarat
    tertentu yang harus dipenuhi oleh eksperimen
    psikologi.

    1) Kita harus dapat menentukan dengan tepat
        saat terjadinya gejala yang ingin kita
        selidiki.

    2) Kita harus dapat mengikuti berlangsungnya
        gejala yang ingin kita selidiki dari awal
        sampai akhir dan harus diamati dengan
        perhatian khusus.

    3) Tiap-tiap observasi (Pengamatan) harus
        dapat kita ulangidalam keadaan yang sama.

    4) Kita harus dapat mengubah dengan
        sengaja syarat-syarat keadaan
        eksperimen.






b. Metode Survei.
    Pada metode ini penyelidik mengumpulkan
    keterangan sebanyak-banyaknya/seluas-
    luasnya mengenai kelompok tertentu yang
    ingin dia selidiki.

    Biasanya survei itu diadakan dengan
    menggunakan: Wawancara, Observasi dan
    Angket sebagai alat untuk mengumpulkan
    data /keterangan.

c. Metode Diagnostik-Psikis.
    Dalam mengumpulkan keterangan-keterangan
    empiris mengenai objek penelitian psikologi
    dengan lebih mendalam, cukup dirumuskan
    dalam Daftar Pertanyaan (Angket) yang
    disebarkan, pertanyaan dijawab dengan
    sejujur-jujurnya.


4. Kebutuhan Manusia dan Proses Interaksi
    Sosial.

      Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari sistem Psiko-Fisik dalam individu yang turut menentukan cara-cara yang khas dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya.

      Pribadi manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan/kesatuan tanpa sekaligus meletakkan hubungannya dengan lingkungannya.

      Individu memerlukan hubungan dengan lingkungannya yang menggiatkannya, merangsang perkembangan atau memberikan suatu yang ia perlukan.

      Social Psychology/Psikolog Sosial yaitu :
Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua/lebih individu manusia, dimana tingkah laku individu yang satu mempengaruhi individu yang lain, atau sebaliknya.

5. Situasi Kelompok Sosial.
      Rumusan umum mengenai kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial.

      Kelompok sosial mirip dengan situasi massa, karena itu banyak melibatkan orang dalam suatu organisasi.
      a. Ciri-ciri Kelompok.
          1) Adanya dorongan (motif) yang sama
               pada individu yang menyebabkan
               terjadinya interaksi kearah tujuan yang
               sama.

          2) Adanya interaksi yang berlainan
              terhadap individu yang satu dengan
              yang lain,  berdasarkan reaksi dan
              kecakapan yang berbeda antar individu
              yang terlibat didalamnya, sehingga
              terbentuk kelompok sosial dengan ciri-
              ciri yang khas.
          3) Pembentukan struktur organisasi terdiri
              atas peranan kedudukan yang lambat
              laun berkembang dengan sendirinya
              dalam usaha mencapai tujuan.

          4) Terjadinya penegasan dan tingkah laku
              anggota kelompokyang mengatur
              interaksi dan kegiatan kelompok dalam
              merealisasi tujuan kelompok.

      Keempat ciri-ciri utama kelompok sosial ini, membedakan bentuk interaksi sosial lainnya.

b. Norma-norma Kelompok.

          Dengan terbentuknya struktut interaksi
    kelompok, maka terbentuklah norma
    tingkah laku yan khas antara anggota-
    anggota kelompok.

   Yang dimaksud dengan norma kelompok,
          yaitu pedoman untukmengatur
          pengalaman dan tingkah laku individu
          dalam berbagai situasi sosial.
     

6. Pembentukan Norma Sosial.
  
      Norma kelompok dan norma sosial tidak akan timbul dengan sendiriya, tetapi terbentuk didalam interaksi sosial antar individu dalam kelompok sosial.

      Norma sosial senantiasa terjadi bersamaan dengan adanya interaksi manusia di dalam kelompok.

      Pengertian kelompok bukan berarti sejumlah manusia saja, mnelainkan sejumlah manusia yang terdorong oleh tujuan bersama yang tidak meninggalkan norma, pedoman, maupun tingkah laku anggota kelompok.

       Norma sosial merupakan proses interaksi dari kelompok, yang dapat juga dikatakan norma kelompok.

      Norma sosial merupakan pedoman dari tingkah laku dan sikap individu anggota kelompok dalam proses interaksi sosial.

      Dinamika kelompok yaitu hasil analaisis dari hubungan-hubungan kelompok yang berdasarkan prinsip, bahwa tingkah laku dalam kelompok itu adalah hasil dari interaksi yang dinamis antar individindividu dalam situasi sosial.